BAB 10-12
1.
Efisiensi Perusahaan Koperasi
Koperasi
tidak boleh terlepas dari ukuran efisiensi bagi usahanya, meskipun tujuan
utamanya melayani anggota.
Ukuran
kemanfaatan ekonomis adalah manfaat ekonomi dan pengukurannya dihubungkan
dengan teori efisiensi, efektivitas serta waktu terjadinya transaksi atau
diperolehnya manfaat ekonomi
Efisiensi
adalah penghematan input yang diukur dengan cara membandingkan input anggaran
atau seharusnya (la) dengan input realisasi atau seharusnya (ls), jika ls <
la disebut efisien
Dihubungkan
dengan waktu terjadinya transaksi atau diperolehnya manfaat ekonomi oleh
anggota dapat dibagi menjadi dua jenis manfaat yaitu:
Manfaat
Ekonomi Langsung (MEL), yaitu manfaat ekonomi yang diterima oleh anggota
langsung diperoleh pada saat terjadinya transaksi antara anggota dengan
koperasinya
Manfaat
Ekonomi Tidak Langsun (METL),yaitu manfaat ekonomi yang diterima oleh anggota
bukan pada saat terjadinya transaksi, tetapi diperoleh kemudian setelah
berakhirnya suatu periode tertentu atau periode pelaporan keuangan atau
pertanggung jawaban pengurus dan pengawas, yakni penerimaan SHU (Sisa Hasil
Usaha) anggota.
>
Manfaat ekonomi pelayanan koperasi yang di terima anggota dapat dihitung dengan
cara sebagai berikut:
TME
= MEL + METL
MEN
= (MEL +METL) – BA
>
Bagi suatu badan usaha koperasi yang melaksanakan kegiatan serba usaha
(multipurpose), maka besarnya manfaat ekonomi langsung dapat dihitung
dengan cara sebagai berikut:
MEL
= EfP + EfPK +EvP + EvPU
METL
= SHUa
Efisiensi
Perusahaan atau Badan Usaha Koperasi:
a).
Tingkat efisiensi biaya pelayanan badan usaha ke anggota
(TEBP)
= RealisasiBiayaPelayanan
Anggaran
biaya pelayanan
Jika
TEBP < 1 berarti efisiensi biaya pelayanan badan usaha ke anggota
b).
Tingkat efisiensi badan udaha ke bukan anggota
(TEBU)
= RealisasiBiaya Usaha
Anggaran
biaya usaha
Jika
TEBU < 1 berarti efisiensi biaya usaha
2.
Efektivitas Koperasi
Efektivitas
adalah pencapaian target output yang diukur dengan cara membandingkan output
anggaran atau seharusnya (Oa), dengan output realisasi atau seharusnya (Os),
jika Os > Oa disebut efektif.
Rumus
perhitungan efektivitas koperasi (EvK) adalah sebagai berikut:
EvkK
= RealisasiSHUk + Realisasi MEL
Anggaran
SHUk + Anggaran MEL
Jika
EvK > 1, berarti Efektif
3.
Produktivitas Koperasi
Produktivitas
adalah pencapaian target output (O) atas input yang digunakan (I), jika O>1
maka disebut produktif.
Rumus
perhitungan Produktifitas Perusahaan Koperasi adalah:
PPK (1) = SHUk
x 100%
Modal
Koperasi
Setiap
Rp.1,00 Modal Koperasi menghasilkan SHU sebesar Rp…
PPK (2) = Lababersihdariusahadengan non anggota x
100%
Modal
Koperasi
Setiap
Rp.1,00 modal koperasi menghasilkan laba bersih dari usaha dengan non anggota
sebesar Rp…
4.
Analisis Laporan Koperasi
Analisis
Laporan Koperasi Laporan keuangan koperasi merupakan bagian dari laporan
pertanggungjawaban pengurus tentang tata kehidupan koperasi. Laporan keuangan
sekaligus dapat dijadikan sebagai salah satu alat evaluasi kemajuan koperasi.
Laporan Keuangan Koperasi berisi:
Neraca,
Perhitungan
hasil usaha (income statement),
Laporan
arus kas (cash flow),
Catatan
atas laporan keuangan
Laporan
perubahan kekayaan bersih sbg laporan keuangan tambahan.
BAB 11
Peranan
Koperasi
Peranan
koperasi di berbagai keadaan persaingan:
1.Di
Pasar Persaingan Sempurna
a. Adanya
penjual dan pembeli yang sangat banyak
b. Produk
yang dijual perusahaan adalah sejenis (homogen)
c. Perusahaan
bebas untuk mesuk dan keluar
d. Para
pembeli dan penjual memiliki informasi
2.Di
Pasar Monopolistik
Banyak
pejual atau pengusaha dari suatu produk yang beragam
a. Produk
yang dihasilkan tidak homogeny
b. Ada
produk substitusinya
c. Keluar
atau masuk ke industri relatif mudah
d. Harga
produk tidak sama disemua pasar, tetapi
e. Berbeda-beda
sesuai dengan keinginan penjualnya.
3.Di
Pasar Monopsoni
Disini
ada banyak penjual tetapi hanya ada satu pembeli.
4.Di Pasar Oligopoli
Oligopoli
adalah struktur pasar dimana hanya ada beberapa perusahaan(penjual) yang
menguasai pasar. Dua strategi dasar untuk Koperasi dalam pasar oligopoli yaitu
strategi harga dan nonharga. Untuk menghindari perang harga, perusahaan akan
mengadakan product defferentiation dan memperluas pasar dengan cara melakukan
kegiatan advertensi, membedakan mutu dan bentuk produk.
a. Penawaran
Harga yang bersifat Predator
b. Price
Leadership
c. Price
Leadership oleh Perusahaan dengan Biaya terendah
BAB 12
Pembangunan
Koperasi.
Pembangunan
Koperasi di Negara Berkembang (di Indonesia )
Kendala
yang dihadapi masyarakat :
1.
Perbedaan pendapat masayarakat mengenai Koperasi
2.
Cara mengatasi perbedaan pendapat tersebut dengan menciptakan 3 kondisi
yaitu :
a.
Koqnisi
b.
Apeksi
c.
Psikomotor
3.
Masa Implementasi UU No.12 Tahun 1967
Tahapan
membangun Koperasi :
a.
Ofisialisasi
b.
De-ofisialisasi
c.
Otonomisasi
4.
Misi UU No.25 Tahun 1992
merupakan
gerakan ekonomi rakyat dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil,
makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
Tahapan
Pembangunan Koperasi di Negara Berkembang
menurut
A. Hanel, 1989
Tahap
I : Pemerintah mendukung perintisan pembentukan organisasi koperasi.
Tahap
II : Melepaskan ketergantungan kepada sponsor dan pengawasan teknis, manajemen
dan keuangan secara langsung dari pemerintah dan atau organisasi yang
dikendalikan oleh pemerintah.
Tahap
III : Perkembangan koperasi sebagai organisasi koperasi yang mandiri.
Sumber :