Tuesday, January 7, 2014

KOPERASI

KOPERASI UNIT DESA (KUD)

"ARIS"


Sejarah KUD

KUD Aris Banyumas berdiri pada tahun 1974 tepatnya pada bulan Juli 1974 yang merupakan penggabungan (amalgamasi) dari koperasi-koperasi primer yang ada di dua belas desa di wilayah Kecamatan Banyumas. Aris sendiri merupakan singkatan dari Anggayuh Rakyat Indonesia Sejahtera. Dengan Nomor Badan Hukum 20/BH/PAD/II-15/XI/2006 Tanggal 207-11-2006
Sejak menjadi badan hukum maka KUD Aris resmi menjadi KUD yang terdaftar pada Departemen Koperasi. KUD Aris yang berada di Wilayah Kecamatan Banyumas secara geografis terletak di Desa Kejawar pada km 0.
Dengan perkembangannya yang yang sangat pesat maka pada tanggal 23 September 1980 KUD Aris ditetapkan sebagai KUD model di Wilayah Jawa Tengah. Selanjutnya pada tanggal 29 Oktober 1983 KUD Aris ditetapkan sebagai KUD Andalan dan mendapatkan kesempatan menjalin kerjasama dengan APEGTI BULOG Jawa Tengah.
Pada tanggal 19 Nopember 1986 KUD Aris ditetapkan sebagai KUD yang memiliki Jenis Serba Usaha dengan Klasifikasi A (Baik). Selanjutnya pada tanggal 7 April 1988 KUD Aris mendapatkan sertifikat klasifikasi pada kelas A (sangat baik) dengan nilai 92. Dan pada bulan Desember 1988 KUD Aris dicalonkan sebagai KUD Mandiri. Sejak tahun 1992 KUD Aris merupakan KUD teladan nasional Pada perkembangannya KUD Aris diajukan oleh Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Banyumas diusulkan menjadi KUD teladan nasional untuk tahun 2006.
Selain itu KUD Aris juga menjadi tempat penelitian bagi para mahasiswa perguruan tinggi yang ada di wilayah Kabupaten Banyumas dan juga menjalin kerjasama dengan berbagai sekolah dalam pelaksanaan Praktek Kerja Industri


VISI DAN MISI KUD ARIS BANYUMAS
VISI
Mewujudkan Koperasi Unit Desa ARIS sebagai lembaga usaha yang mandiri, tangguh ,sehat, dan terpercayayang didasarkan pada azas kekeluargaan dan kegotong-royongan dalam rangka mewujudkan rasa tanggung jawab dan kreatifitas untuk mencapai tujuan koperasi serta meningkatkan efisiensi pengelola yang bersifat terbuka.
MISI
1.       Memberikan pelayanan yang prima kepada segenap anggota, calon anggota dan masyarakat.
2.      Menjalankan kegiatan Usaha Koperasi Unit Desa ARIS dengan efektif, efesien dan transparan.
3.      Mensosialisasikan pengelolaan usaha  yang berbasis pada koperasi
4.      Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) pengelola Koperasi Unit Desa ARIS
5.      Meningkatkan profesionalisme pelayanan yang mudah ,cepat, aman dan terpercaya
6.      Menjadikan Koperasi Unit Desa ARIS kokoh  seta bermanfaat bagi kepentingan anggota,calon anggota,serta Masyarakat pada umumnya dan mewujudkan kesejahteraan anggota


TUJUAN KUD ARIS

  •  Meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya
  • Mensukseskan ekonomi kerakyatan dengan meningkatkan produktifitas koperasi yang berkualitas dan berkuantitas secara optimal
  • Membantu pemerintah dalam sektor perekonomian terutama untuk  usaha mikro , kecil dan menengah (UMKM)
  • Membantu pemerintah dalam mengatasi jumlah pengangguran dan  kemiskinan dengan menyediakan lapangan kerja untuk masyarakat
  • Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai soko guru perekonomian nasional

KEANGGOTAAN

Daftar Jumlah Anggota KUD Aris Banyumas
Per 31 Desember 2012

No.
Desa
Tahun 2011
Tahun 2012
Keterangan
L
P
JML
L
P
JML
1.
Sudagaran
39
34
73
43
39
82
Anggota Baru
2.
Kedunguter
11
7
18
11
8
19
AB = 102   org
3.
Danaraja
20
17
37
20
18
38
KL = 10   org
4.
Kejawar
17
115
193
88
163
251
5.
Karangrau
28
54
82
27
56
83

6.
Kedunggede
43
27
70
43
28
71

7.
Pakunden
49
24
73
46
27
73

8.
Kalisube
15
2
17
18
2
20

9.
Dawuhan
19
23
42
19
26
45

10.
Pasinggangan
13
6
19
14
7
21

11.
Binangun
47
6
53
46
8
54

12.
Papringan
22
13
35
22
14
36

13
ALB
6
6
12
8
15
23

Jumlah
390
334
724
405
411
816

AB : ANGGOTA BARU KL : KELUAR


STRUKTUR ORGANISASI

SUMBER: http://kud-aris.com

Friday, November 22, 2013

MATERI 10 SAMPAI MATERI 12


BAB 10-12

1. Efisiensi Perusahaan Koperasi

Koperasi tidak boleh terlepas dari ukuran efisiensi bagi usahanya, meskipun tujuan utamanya melayani anggota.
Ukuran kemanfaatan ekonomis adalah manfaat ekonomi dan pengukurannya dihubungkan dengan teori efisiensi, efektivitas serta waktu terjadinya transaksi atau diperolehnya manfaat ekonomi
Efisiensi adalah penghematan input yang diukur dengan cara membandingkan input anggaran atau seharusnya (la) dengan input realisasi atau seharusnya (ls), jika ls < la disebut efisien
Dihubungkan dengan waktu terjadinya transaksi atau diperolehnya manfaat ekonomi oleh anggota dapat dibagi menjadi dua jenis manfaat yaitu:
 Manfaat Ekonomi Langsung (MEL), yaitu manfaat ekonomi yang diterima oleh anggota langsung diperoleh pada saat terjadinya transaksi antara anggota dengan koperasinya
Manfaat Ekonomi Tidak Langsun (METL),yaitu manfaat ekonomi yang diterima oleh anggota bukan pada saat terjadinya transaksi, tetapi diperoleh kemudian setelah berakhirnya suatu periode tertentu atau periode pelaporan keuangan atau pertanggung jawaban pengurus dan pengawas, yakni penerimaan SHU (Sisa Hasil Usaha) anggota.
>  Manfaat ekonomi pelayanan koperasi yang di terima anggota dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:
TME = MEL + METL
MEN = (MEL +METL) – BA
>  Bagi suatu badan usaha koperasi yang melaksanakan kegiatan serba usaha (multipurpose), maka besarnya manfaat ekonomi langsung dapat dihitung  dengan cara sebagai berikut:
MEL = EfP + EfPK +EvP + EvPU
METL = SHUa
Efisiensi Perusahaan atau Badan Usaha Koperasi:
a).   Tingkat efisiensi biaya pelayanan badan usaha ke anggota
(TEBP) = RealisasiBiayaPelayanan
Anggaran biaya pelayanan
Jika TEBP < 1 berarti  efisiensi biaya pelayanan badan usaha ke anggota
b).  Tingkat efisiensi badan udaha ke bukan anggota
(TEBU) = RealisasiBiaya Usaha
Anggaran biaya usaha
Jika TEBU < 1 berarti efisiensi biaya usaha

2. Efektivitas Koperasi
Efektivitas adalah pencapaian target output yang diukur dengan cara membandingkan output anggaran atau seharusnya (Oa), dengan output realisasi atau seharusnya (Os), jika Os > Oa disebut efektif.
Rumus perhitungan efektivitas koperasi (EvK) adalah sebagai berikut:
EvkK = RealisasiSHUk + Realisasi MEL
Anggaran SHUk + Anggaran MEL
Jika EvK > 1, berarti Efektif

3. Produktivitas Koperasi
Produktivitas adalah pencapaian target output (O) atas input yang digunakan (I), jika O>1 maka disebut produktif.
Rumus perhitungan Produktifitas Perusahaan Koperasi adalah:
  PPK (1) =        SHUk           x 100%
Modal Koperasi
Setiap Rp.1,00 Modal Koperasi menghasilkan SHU sebesar Rp…
  PPK (2) = Lababersihdariusahadengan non anggota x 100%

Modal Koperasi
Setiap Rp.1,00 modal koperasi menghasilkan laba bersih dari usaha dengan non anggota sebesar Rp…

 4. Analisis Laporan Koperasi
Analisis Laporan Koperasi Laporan keuangan koperasi merupakan bagian dari laporan pertanggungjawaban pengurus tentang tata kehidupan koperasi. Laporan keuangan sekaligus dapat dijadikan sebagai salah satu alat evaluasi kemajuan koperasi. Laporan Keuangan Koperasi berisi:
Neraca,
Perhitungan hasil usaha (income statement),
Laporan arus kas (cash flow),
Catatan atas laporan keuangan
Laporan perubahan kekayaan bersih sbg laporan keuangan tambahan.







BAB 11
Peranan Koperasi


Peranan koperasi di berbagai keadaan persaingan:

1.Di Pasar Persaingan Sempurna
a. Adanya penjual dan pembeli yang sangat banyak
b. Produk yang dijual perusahaan adalah sejenis (homogen)
c. Perusahaan bebas untuk mesuk dan keluar
d. Para pembeli dan penjual memiliki informasi

 2.Di Pasar Monopolistik
Banyak pejual atau pengusaha dari suatu produk yang beragam
a.  Produk yang dihasilkan tidak homogeny
b.  Ada produk substitusinya
c.  Keluar atau masuk ke industri relatif mudah
d.  Harga produk tidak sama disemua pasar, tetapi
e.  Berbeda-beda sesuai dengan keinginan penjualnya.
 3.Di Pasar Monopsoni
Disini ada banyak penjual tetapi hanya ada satu pembeli.
  4.Di Pasar Oligopoli
Oligopoli adalah struktur pasar dimana hanya ada beberapa perusahaan(penjual) yang menguasai pasar. Dua strategi dasar untuk Koperasi dalam pasar oligopoli yaitu strategi harga dan nonharga. Untuk menghindari perang harga, perusahaan akan mengadakan product defferentiation dan memperluas pasar dengan cara melakukan kegiatan advertensi, membedakan mutu dan bentuk produk.
a. Penawaran Harga yang bersifat Predator
b. Price Leadership
c. Price Leadership oleh Perusahaan dengan Biaya terendah






BAB 12
Pembangunan Koperasi.
Pembangunan Koperasi di Negara Berkembang (di Indonesia )
Kendala yang dihadapi masyarakat :
1. Perbedaan pendapat masayarakat mengenai Koperasi
2. Cara mengatasi perbedaan pendapat tersebut  dengan menciptakan 3 kondisi yaitu :
a. Koqnisi
b. Apeksi
c. Psikomotor
3. Masa Implementasi UU No.12 Tahun 1967
Tahapan membangun Koperasi :
a. Ofisialisasi
b. De-ofisialisasi
c. Otonomisasi
4. Misi UU No.25 Tahun 1992
merupakan gerakan ekonomi rakyat dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
  
Tahapan Pembangunan Koperasi di Negara Berkembang
menurut A. Hanel, 1989
Tahap I : Pemerintah mendukung perintisan pembentukan organisasi koperasi.
Tahap II : Melepaskan ketergantungan kepada sponsor dan pengawasan teknis, manajemen dan keuangan secara langsung dari pemerintah dan atau organisasi yang dikendalikan oleh pemerintah.
Tahap III : Perkembangan koperasi sebagai organisasi koperasi yang mandiri.

 Sumber : 


MATERI 9



BAB 9

Evaluasi Keberhasilan Koperasi Dilihat dari Sisi Perusahaan

1.Efek-Efek Ekonomis Koperasi
Salah satu hubungan penting yang dilakukan koperasi adalah dengan para anggotanya, yang kedudukannya sebagai pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi.Motivasi ekonomi anggota sebagai pemilik akan mempersoalkan dana (simpanan-simpanan) yang telah diserahkannya, apakah menguntungkan atau tidak. Sedangkan anggota sebagai pengguna akan mempersoalkan kontinuitas pengadaan kebutuhan barang-jasa, menguntungkan tidaknya pelayanan koperasi dibandingkan penjual/pembeli di luar koperasi.
Pada dasarnya setiap anggota berpartisipasi dalam kegiatan pelayanan perusahaan koperasi :
  • Jika kegiatan tersebut sesuai dengan kebutuhannya.
  • Jika pelayanan itu ditawarkan dengan harga, mutu atau syarat-syarat yang lebih menguntungkan di banding yang diperoleh nya dari pihak-pihak lain di luar koperasi.
2.Efek Harga dan Efek Biaya
Partisipasi anggota menentukan keberhasilan koperasi. Sedangkan tingkat partisipasi anggota dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya : Besarnya nilai manfaat pelayanan koperasi secara utilitarian maupun normatif. Motivasi utilitarian sejalan dengan kemanfaatan ekonomis. Kemanfaatan ekonomis yang dimaksud adalah insentif berupa pelayanan baran-jasa oleh perusahaan koperasi yang efisien, atau adanya pengurangan biaya dan atau diperolehnya harga menguntungkan serta penerimaan bagian dari keuntungan (SHU) baik secara tunai maupun dalam bentuk barang, bila dilihat dari peranan anggota dalam koperasi yang begitu dominan, maka setiap harga yang ditetapkan koperasi harus di bedakan antara harga untuk anggota dengan harga untuk non anggota. Perbedaan ini mengharuskan daya analisis yang lebih tajam dalam melihat peranan koperasi dalam pasar yang bersaing.
3.Analis Hubungan Efek Ekonomis dan Keberhasilan Koperasi
Dalam badan usaha koperasi, laba (profit) bukanlah satu-satunya yang dikejar oleh manajemen, melainkan juga aspek pelayanan (benefit oriented). Ditinjau dari Konsep koperasi, fungsi laba bagi koperasi tergantung pada besar kecilnya partisipasi ataupun transaksi anggota dengan koperasinya. Semakin tinggi partisipasi anggota, maka idealnya semakin tinggi manfaat yang diterima anggota.Keberhasilan koperasi di tentukan oleh salah satu faktornya adalah partisipasi anggota dan partisipasi anggota sangat berhubungan erat dengan efek ekonomis koperasi yaitu manfaat yang di dapat oleh anggota tersebut.
4.Penyajian dan Analis Neraca Pelayanan
Di sebabkan oleh perubahan kebutuhan dari para anggota dan perubahan lingkungan koperasi, terutama tantangan-tantangan kompetitif, pelayanan koperasi terhadap anggota harus secara kontinu di sesuaikan.
Ada dua faktor utama yang mengharuskan koperasi meningkatkan pelayanan kepada anggotanya :
  • Adanya tekanan persaingan dari organisasi lain (terutama organisasi non koperasi).
  • Perubahan kebutuhan manusia sebagai akibat perubahan waktu dan peradaban. Perubahan kebutuhan ini akan menentukan pola kebutuhan anggota dalam mengkonsumsi produk-produk yang ditawarkan oleh koperasi.
Bila koperasi mampu memberikan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan anggota yang lebih besar daripada pesaingnya, maka tingkat partisipasi anggota terhadap koperasinya akan meningkat. Untuk meningkatkan pelayanan, koperasi memerlukan informasi-informasi yang datang terutama dari anggota koperasi.
 
Sumber :http://abdantamimi.blogspot.com/2013/01/ekonomi-koperasi-bab-9-12.html