BAB
III PENALARAN INDUKTIF (Generalisasi,Anologi dan Kausal)
PENALARAN
INDUKTIF
Menurut Shurter dan Pierce (dalam Shofiah, 2007: 14)
penalaran induktif adalah cara menarik kesimpulan yang bersifat umum dari
kasus-kasus yang bersifat khusus .
Penalaran Induktif
Dalam induktif, kita mulai mengetengahkan peristiwa-peristiwa yang khusus untuk menuju kepada kesimpulan yang umum.
Aspek dari penalaran induktif dibagi menjadi 3 bagian,
yaitu pargaraf generalisasi, analogi dan kausal.
Induktif terbagi menjadi
tiga macam:
A.
Generalisasi
Pada generalisasi
peristiwa yang kita kemukakan harus memadai agar uang kitatarik adalah
kesimpulan yang terpercaya kebenarannya.
Misalnya:
Dari hasil tes evaluasi
bidang studi matematika kelas 3 SMU IPS, didapatkan data sebagai berikut:
Umar, Ali, dan Usamah
mendapat nilai 8.Siswa-siswa yang lain mendapat nilai 7, hanya Joni ynag
mendapat angka 6. Jadi, dapat dikatakan siswa 3 SMU IPS cukup pandai dalam
matematika.
B. Analogi
Dalam analogi kita
memperbandingkan dua macam hal. Dalam penalaran ini kita hanya memperhatikan
persamaannya, tanpa memperhatikan perbedaannya. Jadi, kesimpulan yang didapat
didasarkan pada persamaan dua hal yang berbeda.
Misalnya:
Alam semesta berjalan
dengan sangat teratur seperti halnya mesin. Matahari, bumi, bulan, dan bintang
yang berjuta-jutajumlahnya beredar dengan teratur, seperti teraturnya roda
mesin yang rumit berputar. Semua bergerak mengikuti irama tertentu. Mesin rumit
itu ada penciptanya, yaitu manusia. Manusia yang pandai, teliti, dan bijaksana.
Tidaklah alam yang mahabesar dan beredar api sepanjang masa ini tidak pula ada
penciptanya? Pencipta Yang Mahapandai, Mahateliti, dan Mahaagung?
C. Kausal
Kausal adalah proses penalaran yang didasarkan pada
gejala yang saling berhubungan sebab akibat. Menurut prinsip umum, hubungan
kausal itu selalu ada penyebabnya. Penarikan simpulan yang salah terjadi karena
proses penarikan simpulan yang tidak berhubungan
Misalnya : Contohnya orang menghubungkan suatu
gejala alam dengan supernatural, seperti pada saat Gunung Galunggung meletus
dianggap sebagai kutukan atau kemarahan kekuatan gaib.
JENIS-JENIS
GENERALISASI
1.Generalisasi
dengan loncatan induktif.
Generalisasi dengan
loncatan Induktif adalah generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian
fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum
diselidiki.
Contoh : Hampir seluruh
remaja di Indonesia sudah menggunakan handphone Blackberry.
2.Generalisasi
tanpa loncatan induktif
Generalisasi tanpa
loncatan induktif adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi
dasar penyimpulan diselidiki.
Contoh : sensus penduduk
JENIS-JENIS
ANOLOGI
1.Analogi induktif.
Analogi induktif,
yaitu analogi yang disusun berdasarkan persamaan yang ada pada dua fenomena,
kemudian ditarik kesimpulan bahwa apa yang ada pada fenomena pertama terjadi
juga pada fenomena kedua.
Contoh :Nindy terpaksa dicutikan dari Universitas Gunadarma
karena terlambat mengisi KRS. Tria juga akan di cutikan dari Universitas
Gunadarma jika dia terlambat mengisi KRS.
2.Analogi
deklaratif.
Analogi deklaratif
merupakan metode untuk menjelaskan atau menegaskan sesuatu yang belum dikenal
atau masih samar, dengan sesuatu yang sudah dikenal.
Contoh : Metode pengajaran
yang diberikan oleh dosen kepada mahasiswanya haruslah memiliki waktu yang
efektif. Pemberian materi kepada mahasiswa sebaiknya sesuai dengan kapasitas
mahasiswa sejauh mana mahasiswa dapat menampung materi yang diberikan. Sama
halnya dengan ember yang terus menerus diisi air, pada akhirnya akan tumpah
juga jika terus menerus diisi dengan air.
KAUSALITAS SEBAB-AKIBAT
Hubungan sebab-akibat
dimulai dengan menguraikan peristiwa-peritiwa. Dengan menghubungkan fakta yang
satu dan fakta yang lain, kita sampai pada kesimpulan yang menjadi sebab fakta
itu; atau dapat juga kita sampai pada akibat dari fakta itu.
Hubungan sebab-akibat terbagi
menjadi tiga:
1. Hubungan sebab-akibat
2. Hubungan akibat-sebab
3. Hubungan sebab-akibat
1- akibat 2
Contoh paragraf sebab
akibat : Harga beras dan kebutuhan pokok lainnya melonjak tinggi. Kenaikan
harga-harga tersebut mencapai dua kali lipatnya dari harga semula. Beberapa
warung makan gulung tikar dan sebagian yang lain menaikkan harga dagangannya. Oleh
karena itu, biaya hidup anak kost atau para perantau terutama di kota-kota
besar bertambah mahal.
Contoh paragraph akibat-sebab
: Mereka
kini mendekam di penjara. Pertama, mereka mabuk-mabukan di tempat umum. Kedua, mereka
membuat keributan di tempat umum. Ketiga, mereka membunuh orang-orang secara
membabi buta. Terakhir, mereka melawan petugas ketika ditangkap. Itulah
sebab-sebab mereka di penjara seumur hidup.
Contoh sebab-akibat 1 –
akibat 2 : Pasokan beras di pasar
tradisional pun semakin lama semakin menipis sehingga masyarakat kesulitan
mendapatkan beras. Hal ini mendorong pemerintah untuk melakukan impor beras
dari negara tetangga dengan harapan masyarakat dapat terpenuhi kebutuhan
pangannya selama menunggu hasil panen berikutnya
Teori
Teori adalah suatu pemikiran, penelaahan, bisa juga penelitian, yang
telah diakui kebenarannya secara ilmiah.
Fungsi teori
1.Menjelaskan hakikat dan makna
dari sesuatu yang diteliti
Misalnya : jika penelitian yang dikaji
adalah motivasi, maka untuk mengetahui dan menjelaskan tentang motivasi tersebut dapat dilihat melalui teori
2.Menjelaskan hubungan sesuatu yang diteliti dengan hal lainnya.
Misalnya : menjelaskan hubungan motivasi
dengan prestasi kerja
3.Landasan untuk menyusun
hipotesis penelitian.
Misalnya : Teori menyatakan bahwa
motivasi berpengaruh terhadap prestasi kerja. Maka hipotesisnya adalah ”ada
pengaruh motivasi terhadap prestasi kerja”, bunyi hipotesis ini sama seperti apa yang
dinyatakan teori tersebut
4.Acuan untuk membahas hasil penelitian
Misalnya : dari hasil penelitian yang telah dilakukan (bab IV skripsi) diperoleh hasil
bahwa ada pengaruh motivasi terhadap kinerja, maka untuk membahas hasil penelitian ini,
kita bisa mengkaitkannya dengan teori (bab II skripsi)
Sumber Teori
- Buku teks (text book)
- Jurnal (terbitan hasil penelitian ilmiah)
- Proseding (kumpulan makalah seminar ilmiah)
- Dll
HIPOTESIS
- Hipotesis adalah
dugaan/jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian yang telah dirumuskan
- Hipotesis terlahir dari teori
atau pengalaman empiris. Jika teori menyatakan bahwa A berpengaruh terhadap B,
maka hipotesisnya adalah A berpengaruh terhadap B
INDUKSI DALAM METODE EKSPOSISI
•
Eksposisi adalah salah satu jenis pengembangan
paragraf dalam penulisan yang dimana isinya ditulis dengan tujuan untuk
menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat,
akurat, dan padat.
•
Karangan ini berisi uraian atau penjelasan tenta
ng suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca.
ng suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca.
LANGKAH MENYUSUN EKSPOSISI
- Menentukan topik/tema
- Menetapkan tujuan
- Mengumpulkan data dari berbagai sumber
- Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih
- Mengembangkan kerangka menjadi karangan eksposisi.
DAFTAR PUSTAKA :
Anderson, Neil. 2003. "Reading" dalam
Practical English Language Teaching Reading.
David Nunan (ed.). New York: McGraw Hall.
Harmer, Jeremy. 2001. The Practice of English
Language Teaching. Harlow: Pearson
Education Limited.
Kemahiran
Membaca. Diakses di
http://mahirkb.tripod.com/olehbaca.htm#Teknik
Soedarso. (1999). Teknik Membaca Cepat.
Jakarta: Gramedia.
Modul_7_Ketrampilan_Berbahasa_fdf
No comments:
Post a Comment