BAB II SILOGISME dan ENTIMEN
DEFINISI
SILOGISME
Bentuk Penalaran dengan cara menghubung-hubungkan dua
pernyataan yang berlainan untuk dapat ditarik simpulannya .
•
Silogisme adalah setiap penyimpulan, di
mana dari dua keputusan (premis-premis) disimpulkan suatu keputusan yang baru
(kesimpulan). Keputusan yang baru itu berhubungan erat sekali dengan
premis-premisnya. Keeratannya terletak dalam hal ini: Jika premis-premisnya
benar, dengan sendirinya atau tidak dapat tidak kesimpulannya benar.
JENIS
SILOGISME
•
Silogisme Kategorial
•
Silogisme hipotesis
•
Silogisme alternatif
1. Silogisme kategoris adalah
silogisme yang premis-premis dan kesimpulannya berupa keputusan kategoris. Silogisme ini
dapat dibedakan menjadi:
- Silogisme kategoris tunggal, karena terdiri atas dua
premis;
- Silogisme kategoris tersusun, karena terdiri atas
lebih dari dua premis;
2. Silogisme hipotetis, adalah silogisme yang terdiri
atas satu premis atau lebih yang berupa keputusan hipotetis. Silogisme ini juga
dapat dibedakan menjadi:
- Silogisme hipotetis kondisional, yang ditandai dengan
ungkapan-ungkapan: ‘jika… (maka)…;
- Silogisme hipotetis disyungtif, yang ditandai dengan
ungkapan:…., atau ….;
- Silogisme hipotetis konyungtif, yang ditandai dengan
ungkapan: tidak sekaligus… dan …
3. Silogisme alternative
adalah silogisme yang terdiri
atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif yaitu bila
premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Kesimpulannya akan
menolak alternatif yang lain.
#Silogisme kategoris tunggal merupakan bentuk silogisme
yang terpenting.
Silogisme ini terdiri atas tiga term, yakni subyek (S),
predikat (p), dan term-antara (M).
Setiap
manusia (M) dapat mati (P) atau M - P
Si Fulan (S)
adalah manusia (M) atau S - M
Jadi, Si
Fulan (S) dapat mati (P) atau S - P
Term Mayor adalah predikat dari
kesimpulan (kata ‘mati’). Term itu harus terdapat dalam kesimpulan dan
salah satu premis, biasanya dalam premis yang pertama. Premis yang mengandung
predikat itu disebut premis mayor. Kemudian term minor atau premis
minor adalah subyek dari kesimpulan. Termitu biasanya terdapat dalam premis
yang lain, biasnya dalam premis yang kedua. Premis yang mengandung subyek itu
disebut premis minor.
Silogisme kategoris adalah
silogisme yang premis-premis dan
kesimpulannya berupa keputusan kategoris. Silogisme ini dapat dibedakan
menjadi:
- Silogisme
kategoris tunggal, karena terdiri atas dua premis;
- Silogisme
kategoris tersusun, karena terdiri atas lebih dari dua premis;
Rumus:
PU: Semua A=B
PK: Semua C=A
S :
Semua C=B
SIGOLISME NEGATIF
Syarat-syaratnya
ialah: sebuah premis harus negative Karena itu, kombinasi-kombinasi yang
mungkin ialah: AEA, AEE, EIO, dan AOO (EAO dan AEO tidak lazim).
Misalnya :
EAE: Tidak ada kucing yang mempunyai
sayap
Semua burung
mempunyai sayap
Jadi, tidak
ada burung yang adalah kucing
EAO: Tidak ada kucing yang mempunyai
sayap
Semua burung
mempunyai sayap
Jadi, seekor bukanlah kucing
AEE: Semua manusia berakal budi
Kera tidak berakal budi
Jadi, kera bukanlah manusia
AEO: Semua manusia berakal budi
Kera tidak berakal budi
Jadi, seekor
kera bukanlah manusia
IEO: Semua manusia yang normal bukanlah ateis
Beberapa
orang Indonesia adalah ateis
Jadi,
beberapa orang Indonesia bukanlah manusia yang normal
AOO: Semua ikan dapat berenang
Beberapa
burung tidak dapat berenang
Jadi, beberapa burung bukanlah ikan
SILOGISME HIPOTESIS
Silogisme hipotetis, adalah silogisme yang terdiri atas satu premis atau lebih yang berupa
keputusan hipotetis. Silogisme ini juga dapat dibedakan menjadi:
- Silogisme hipotetis kondisional, yang
ditandai dengan ungkapan-ungkapan: ‘jika… (maka)…;
- Silogisme hipotetis disyungtif, yang
ditandai dengan ungkapan:…., atau ….;
- Silogisme hipotetis konyungtif, yang
ditandai dengan ungkapan: tidak sekaligus… dan …
SILOGISME ALTERNATIF
Syarat-syaratnya
ialah premis minor harus afirmatif .
Karena itu kombinasi-kombinasi yang mungkin
ialah: AAA, EAE, dan EIO (AAI dan EAO tidak lazim).
Misalnya :
AAA : Semua manusia dapat mati
Semua orang
Indonesia adalah manusia
Jadi, semua orang Indonesi dapat mati
AAI : Semua manusia dapat mati
Semua orang
Indonesia adalah manusia
Jadi, beberapa orang Indonesia dapat mati
EAE : Semua manusia tidaklah abadi
Semua orang
Indonesia adalah manusia
Jadi, semua orang Indonesia tidaklah abadi
EAO : Semua manusia tidaklah abadi
Semua orang
Indonesia adalah manusia
Jadi,
beberapa orang Indonesia tidaklah abadi
AII : Semua kucing mengeong
Ciro adalah kucing
Jadi, Ciro mengeong
EIO : Tidak ada seorang manusia pun yang adalah seekor kucing
Beberapa hewan adalah manusia
Jadi,
beberapa hewan bukanlah kucing
ENTIMEN
•
Suatu
silogisme yang tidak mempunyai premis mayor karena premis mayor itu sudah
diketahui secara umum, yang dikemukakan hanya premis minor dan simpulan.
•
Rumus:
C=B karena C=A
CONTOH :
PU: Semua siswa SMAN 1 Indramayu masuk di
universitas favorit yang mereka impikan.(Semua A=B)
PK:
Boim Siswa SMAN 1 Indramayu (C=A)
K : Boim masuk universitas favorit (C=B)
Bentuk
Entimennya: Boim
masuk universitas favorit yang ia impikan karena ia siswa SMAN 1 Indramayu. (C=B Karena C=A)
Sumber:
Alex Lanur. Logika:
Selayang Pandang. Yogyakarta: Kanisius, 1983. W. Pespoprodjo dan T.
Gilareso. Logika Ilmu Menalar: Dasar-Dasar Berpikir Tertib, Logis, Kritis,
Analitis, Dialektis. Bandung: Pustaka Grafika, 2011.
LATIHAN :
1.Tentukan PK
PU: Setiap pemilik kendaraan bermotor
wajib membayar pajak
PK: Pak
Lurah pemilik kendaraan bermotor
S
: Pak Lurah wajib membayar pajak
2.
Tentukan PU
PU : semua ikan paus termasuk binatang menyusui
PK : Ikan Paus termasuk binatang
menyusui
S
: jadi, ikan paus melahirkan anaknya
3. Buatlah contoh kalimat silogisme hipotesis, selogisme alternatif dan Entimen
Jawaban :
-kalimat silogisme hipotesis :
Sekarang bumi telah basah (minor).
Hujan telah turun (konklusi).
-kalimat silogisme alternative :
Jadi, Kakek Abid tidak berada di
Bogor.
-kalimat entimen :
# Dia menerima hadiah
pertama karena dia telah menang dalam sayembara itu.
# Anda telah memenangkan sayembara
ini, karena itu Anda berhak menerima hadiahnya
No comments:
Post a Comment